
SEJARAH SINGKAT
SATUAN
ARTI
DAN MAKNA
KETERANGAN ARTI/MAKNA TUNGGUL
BATALYON ZENI TEMPUR 2/SAMARA GRAWIRA KODAM II/SRIWIJAYA
I. Bentuk.
A. Tunggul.
- Tunggul Batalyon Zeni Tempur 2/Samara
Grawira berbentuk empat persegi panjang dibuat dari bahan beludru
merah tua berjumbai kuning emas dari benang sutera.
- Pada bagian muka sebelah kanan dilukiskan
Pataka Kodam II/Sriwijaya.
- Pada bagian muka sebelah kiri dilukiskan
Tunggul Batalyon Zeni Tempur 2/Samara Grawira dengan susunan
sebagai berikut :
a. Segi Lima.
b. Wanara.
c. Pita dengan tulisan "SAMARA GRAWIRA".
B. Mahkota/Tiang.
Tunggul Batalyon Zeni Tempur 2/Samara
Grawira menggunakan Mahkota/Tiang sama dengan Mahkota/Tiang Pataka
Kodam II/Swj yang terdiri dari :
- Bintang bersudut lima.
- Bokor.
- Tiang.
II. Ukuran.
A. Tunggul.
- Panjang : 58 Cm.
- Lebar : 42 Cm.
- Jumbai : 5 Cm.
- Inti Lambang : 38 x 32 Cm.
B. Mahkota/Tiang.
- P
- Mahkota (Kepala Tiang) : 25 x 10
Cm.
- anjang Tiang sampai batas kedudukan
kepala tiang : 200 Cm.
- Garis tengah tiang : 4 Cm.
III. Tata Warna.
A. Tunggul.
- Dasar kain beludru : Merah tua.
- Jumbai dari benang sutera : Kuning
emas.
- Segi lima/garis pinggir : Kuning
tua/hitam.
- Warna/garis-garis bentuk/ gigi dan
kuku : Hitam/Kuning tua/Putih.
- Pita/tulisan : Kuning tua/hitam.
B. Mahkota/Tiang.
- Mahkota (kepala tiang) dibuat dari
logam kuning emas.
- Tiang dibuat secara bersambung dengan
penyambung dari logam kuning emas berbentuk pipa.
- Tali jumbai kuning emas dari benang
sutera.
IV. Arti dan Makna.
A. Tunggul.
- Lukisan.
a. Bingkai segi lima warna hitam pada
lambang Wanara mengandung arti : Bahwa Yonzipur 2 dalam pengabdiannya
selalu dilandasi oleh Pancasila dan Sumpah Prajurit sebagai
wadah aspirasi dan profesionalisme prajurit.
b. Dasar lambang berwarna kuning berarti
: Menandakan warna dari satuan Zeni (Yudha Karya Satya Bhakti).
c. Gambar Kera Wanara
1) Gambar Kera/Wanara bermakna :
Diambil dari cerita Ramayana dimana pada saat itu pasukan
Prabu Rama menyerang ke Alengkadiraja, gerak maju pasukannya
terhenti oleh karena harus melewati lautan yang membentang
luas dihadapannya, para prajurit kera yang di bawah pimpinan
Panglima Hanoman telah melakukan suatu fungsi Zeni yaitu membuat
sarana penyeberangan darurat yang penuh dengan improvisasi
dengan cara menyusun batu-batu sehingga membentuk sebuah jembatan.
Dari makna cerita tersebut, lambang Kera/Wanara menjadi lambang
prajurit Yonzipur 2 dan dibawahnya terdapat slogan "SAMARA
GRAWIRA" yang berarti :
a) Samara = Perang.
b) Gra = Andalan.
c) Wira = Prajurit.
Jadi
arti keseluruhannya adalah "Prajurit Andalan Perang".
2) Mata mencorong tajam, jari-jari
tangan yang siap mencengkram dan mulut menganga memperlihatkan
gigi-gigi runcingnya menandakan sikap kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
3) Tujuh buah gigi, dimana tiga buah gigi dibawah dan empat
buah gigi diatas mengandung arti Sapta Marga, dengan tiga
Sapta sebagai pejuang prajurit yang mendasari empat sapta
diatasnya.
2. Tata warna.
a. Kuning/kuning emas = Kejayaan
atau keagungan.
b. Merah = Keberanian.
c. Hitam = Ketabahan/kekokohan.
B. Mahkota/tiang.
1. Bintang bersudut lima diartikan
Pancasila sebagai dasar/falsafah Negara Kesatuan Republik Indonesia,
setiap prajurit wajib membela dan mempertahankannya dan juga
sebagai lambang/symbol TNI AD yang mengandung lima kebulatan
tekad dalam Sumpah Prajurit.
2. Bokor melambangkan tempat dimana
prajurit digembleng, dipupuk dan dipelihara kesatuan dan persatuan.
Kesimpulan. Tunggul "SAMARA GRAWIRA" merupakan
lambang kebanggan prajurit Batalyon Zeni Tempur 2 Kodam II/Swj,
dalam melaksanakan tugas selalu siap mengabdikan diri dan setia,
baik terhadap tugas perang maupun tugas pembangunan dengan penuh
keyakinan dan keberanian serta ketabahan hati demi tetap utuh
tegaknya Negara dan Bangsa Indonesia dalam bingkai Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang
dasar 1945.
SEJARAH TERBENTUKNYA BATALYON
ZENI TEMPUR 2/SAMARA GRAWIRA.
1. Latar belakang. Di tengah-tengah memuncaknya
perjuangan fisik tahun 1945 -1949, belum ada satuan teknik yang
berdiri sendiri, sehingga satuan teknik pada saat itu menginduk
kepada Resimen dan Divisi sampai Bangsa Indonesia mengakhiri perjuangan
fisiknya pada tahun 1949. Pada tahun 1950 terjadi penyerahan peralatan
dan material Genie yang ada dari pihak Belanda kepada Indonesia
berdasarkan surat penetapan Nomor : 165/46/Pen/Bas tanggal 4 Mei
1950 dan disusul kemudian dengan surat Kapten JM Pattiasina sebagai
Komandan Genie untuk Sumatera Selatan.
2. Pembentukan Batalyon Genie Pionir.
Untuk pengembangan selanjutnya, pasukan Genie mendapat tambahan
tenaga yang mempunyai bakat dan pengalaman dibidang teknik dari
:
a. Peleton Letnan MR. Frans yang merupakan
inti dari Kompi Genie Arbaiders.
b. Peleton Suhartono dari Jawa Barat
c. Peleton Ibnu Salim dari Infanteri.
Sehingga terbentuklah satu Batalyon Genie Pionir. Berdasarkan
penetapan KSAD Nomor : 83/KSAD/Put/50 ditiap-tiap Teritorium dibentuk
satu Batalyon Genie Pionir, dengan demikian organisasi yang sudah
ada di Teritorium II tinggal menyempurnakan.
3. Perubahan nama Genie Pionir menjadi
Zeni Tempur. Seiring perkembangan bahasa dan istilah dalam Angkatan
Darat, maka pada tahun 1958 nama Genie dirubah menjadi Zeni dan
Batalyon Genie Pioner menjadi Batalyon Zeni Tempur.
4. Terbentuknya Batalyon Zeni Tempur 2.
Berdasarkan Perintah Panglima Teritorium II Nomor : 457/II/OP/51
tanggal 7 Agustus 1951 telah disyahkan berdirinya Batalyon Genie
Pionir dengan Komandan Kapten JM. Pattiasina. Dengan demikian pada
tanggal 7 Agustus 1951 secara resmi dijadikan sebagai Hari Jadi
Batalyon Zeni Tempur 2 dengan diberi lambang kesatuan WANARA dalam
kotak segi lima yang bermotto " SAMARA GRAWIRA " yang berarti :
* SAMARA : PERANG.
* GRA : ANDALAN.
* WIRA : PRAJURIT.
Jadi arti keseluruhannya adalah " PRAJURIT
ANDALAN PERANG ".
Dalam perkembangannya,
guna mendukung pelaksanaan tugas sesuai dengan fungsinya diperlukan
Perwira yang ahli dalam bidang Teknik, sehingga pendidikan teknik
mendapat prioritas utama. Maka pada tahun 1959 untuk pertama kalinya
Zeni di Kodam II/Sriwijaya ini menerima tenaga-tenaga Perwira lulusan
Akademi Tekhnik Angkatan Darat (ATEKAD) yang salah satunya Letda
Czi Try Sutrisno (Mantan Wapres RI).
PENGALAMAN TUGAS OPERASI.
- 08 Desember 1951 Operasi Bhakti pembuatan
jalan tembus Tebing Tinggi Pagar Alam Tanjung Raja dengan pembuatan
jembatan kayu dan Bailley.
- 24 Juli 1952 Membantu rakyat Desa
Joko dalam membuat Irigasi.
- 5 Juli 1952 Satu Peleton dikirim ke
Ambon guna tugas Ops BP Yon 2001 TT II.
- 17 Oktober 1952 Membuka jalan Martapura
Kota Bumi dengan membangun dua jembatan Bailley di Way Giraha
dan Way Tahun.
- 03 Desember 1953 Satu Kompi melaksanakan
tugas di Aceh dalam pembuatan jembatan dan jalan, dalam operasi
ini gugur 2 orang prajurit.
- 11 Nopember 1954 Operasi penumpasan
gerombolan RMS Aceh BP Yonif " E " Teritorium II/Sriwijaya.
- 25 Agustus 1958 Satu Kompi melaksanakan
Operasi Militer Rinci Dam II/Sriwijaya BP Yonif " B ".
- Thn 1969 s.d 1973 Satu Peleton melaksanakan
Operasi Sriwijaya di Kalimantan Barat dibawah pimpinan Letda Czi
JB. Armin BP Yonif 144.
- 8 April 1976 Satu Peleton di bawah
Pimpinan Lettu Czi Hendrawan Ostevan BP Yonif 145/BS melaksa-nakan
tugas operasi Seroja di Timor Timur.
- 27 Agustus 1976 Satu Peleton dibawah
Pimpinan Letda Czi Eman Sumantri BP Yonif 145/BS melaksanakan
tugas operasi Seroja di daerah Timur-Timur.
- 15 April 1977 s.d 15 September 1979
Satu Peleton BP Yonif 143/BS melaksanakan operasi misi perdamaian
di Timur Tengah Katindo Garuda VIII.
- 15 April 1984 s.d 15 Nopember 1984
Satu Detasemen dibawah pimpinan Mayor Czi Sirajudin melaksanakan
tugas operasi Seroja di daerah Timor Timur.
- Maret 1984 s.d 28 April 1985 Satu
Detasemen dibawah pimpinan Mayor Czi Abdul Kadir melaksanakan
tugas operasi Seroja di daerah Timor Timur.
- 01 April s.d Oktober 1995 Satu Detasemen
di bawah Pimpinan Mayor Czi Edy Kuncoro melaksanakan tugas operasi
Seroja di daerah Timor Timur.
- 01 September 1997 Tiga orang dibawah
Pimpinan Letkol Czi Dicky Wainal Usman melaksanakan tugas di Bosnia
Dalam Kontingen GARUDA XIV " H ".
- 22 Nop. 1997 s.d 31 Desember 1998 Satu
Peleton dibawah Pimpinan Kapten Czi Agoes Fadjarianto Bp Yonif
144/JY melaksanakan Satgas Ter di Timor Timur.
- 21 Des 1998 s.d 29 September 1999 Dua
Peleton Bp Yonif 143 dibawah pimpinan Letda Czi Mujibur Rahman
melaksanakan Satgas Ter di Timor Timur.
- 22 Agust 2000 s.d 23 Mei 2001 Satu
Batalyon dibawah pimpinan Danyonzipur 2 Letkol Czi Sumardjo Budi
Santoso melaksanakan tugas operasi Horizontal di daerah rawan
Maluku dan Maluku Utara.
- 14 Juni s.d 21 Agustus 2002 Satu Batalyon
dibawah pimpinan Danyonzipur 2 Letkol Czi Ali Asghori melaksanakan
tugas Bhakti TNI di daerah rawan Aceh.
- 25 April 2003 s.d 15 Juli 2004 Satu
Peleton BP. Yonarmed 15 dibawah pimpinan Letda Czi Titan Jatmiko
melaksanakan tugas operasi Horizontal di daerah rawan Maluku dan
Maluku Utara.
- 20 Januari 2004 s.d Tujuh orang BP
Yonif 200/Raiders pimpinan Letda Czi Syarif Akhmad Jafar melak-
sanakan tugas operasi di daerah rawan Aceh
- Pebruari s.d Mei 2005 Satu Batalyon
dibawah pimpinan Danyonzipur 2 Letkol Czi Yos Firmansyah,ST melaksanakan
tugas Bhakti TNI/TMMD Tanggap Darurat di daerah rawan Aceh dan
Nias.
- 12 Oktober 2008 s.d. sekarang masih
bertugas 75 orang dibawah pimpinan Kapten Czi Titan Jatmiko yang
tergabung dalam SATGAS KIZI TNI KONGA XX-F/MONUC melaksanakan
tugas misi PBB di Kongo.
- Melaksanakan operasi-operasi lainnya
termasuk Bhakti TNI kewilayahan dan penanggulangan bencana alam
dan sampai saat ini mencapai 96 macam Bhakti TNI.
PEJABAT DANYONZIPUR
2/SG
- Kapten Czi JM. Pattiasina NRP. Periode
1951-1957
- Kapten Czi Soedjiman NRP. Periode
1957-1958
- Mayor Czi Soedjadi NRP. 13914 Periode
1958-1961
- Kapten Czi T. Setyohadi NRP. 13852
Periode 1961-1962
- Mayor Czi R. Soehadi NRP. 13973 Periode
1962-1966
- Mayor Czi Pamudji Syarif NRP. 14026
Periode 1966-1968
- Mayor Czi Rustandi AM NRP. 18325 Periode
1968-1970
- Mayor Czi Ishak Hidayat NRP. 18383
Periode 1970-1972
- Mayor Czi Husni Thamrin NRP. 18596
Periode 1972-1976
- Mayor Czi A. Malik S NRP. 18691 Periode
1976-1978
- Mayor Czi AS. Kristianto NRP. 19917
Periode 1978-1979
- Letkol Czi Soebroto AS NRP. 19399 Periode
1979-1980
- Letkol Czi AS. Kristianto NRP. 19917
Periode 1980-1982
- Letkol Czi Husen NRP. 19921 Periode
1982-1984
- Letkol Czi R. Hariono NRP. 22669 Periode
1984-1986
- Mayor Czi Abdul Kadir NRP. 23697 Periode
1986-1986
- Letkol Czi Syafri Abidin NRP. 23703
Periode 1986-1988
- Letkol Czi Suparman MS NRP. 24458 Periode
1988-1990
- Letkol Czi Kiswantara P NRP. 25486
Periode 1990-1992
- Letkol Czi Syarifudin Tipe NRP. 28042
Periode 1992-1993
- Letkol Czi Djafar Sofyan NRP. 28054
Periode 1993-1995
- Letkol Czi Didik Prijanto NRP. 28048
Periode 1995-1996
- Letkol Czi Dicky Wainal Usman NRP.
29048 Periode 1996-1997
- Letkol Czi Sudjono NRP. 29372 Periode
1997-1998
- Letkol Czi Satriyo Medi S NRP. 30115
Periode 1998-1999
- Letkol Czi Sumarjo Budi S NRP. 30119
Periode 1999-2001
- Letkol Czi Ali Asghori NRP. 30992 Periode
2001-2003
- Letkol Czi Yos Firmansyah,ST NRP. 31714
Periode 2003-2005
- Letkol Czi Fakhrudin NRP. 32786 Periode
2005-2007
- Letkol Czi Kun Wardana NRP.1900022870567
Periode 2007 - 2009
- Letkol Czi I Made Sutia Nrp
MARS BATALYON ZENI TEMPUR
2/SAMARA GRAWIRA ( cipt : Pratu Solihin )